Iklan "TKI On Sale" yang beredar di Negeri Jiran, Malaysia, dikecam banyak pihak. Tak hanya di tanah air, kecaman juga datang dari Malaysia.
Melalui
keterangan pers yang disiarkan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta,
Senin 29 Oktober 2012, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengecam
beredarnya iklan yang memperdagangkan pembantu rumah tangga asal
Indonesia di negerinya.
"Malaysia mengecam tindakan tidak
bertanggungjawab tersebut yang memandang seolah-olah menggambarkan
pembantu rumah tangga Indonesia boleh dijual beli seperti barang
dagangan," ujar Anifah Aman.
Iklan 'TKI On Sale' yang menawarkan
jasa pembantu dari Indonesia ditulis dengan sangat menarik. Obral
besar-besaran, diskon 40 persen. Selain dipasang di media, iklan itu
juga disebarluaskan lewat selebaran yang ditempel di sejumlah lokasi
seperti jalanan di kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur.
Anifah
mengatakan, agen yang membuat iklan tersebut jelas bertentangan dengan
perjanjian yang dicapai oleh Malaysia dan Indonesia mengenai Pengambilan
dan Penempatan Pembantu Rumah Tangga Indonesia ke Malaysia tahun 2006.
Perjanjian tersebut ditandatangani di Bandung, pada 30 Mei 2011.
"Dasar Kerajaan Malaysia mengenai pengambilan pembantu rumah Indonesia adalah berlandaskan pada Protokol 2011," katanya.
Menurut Anifah, Malaysia dan Indonesia telah mewujudkan satu mekanisme yaitu Joint Task Force (JTF) untuk membicarakan persoalan yang berhubungan dengan pengambilan dan penempatan pembantu rumah tangga asal Indonesia.
Isu
soal iklan tersebut, kata Anifah, juga bisa diperbincangkan secara
bersama antara pejabat kedua negara di bawah mekanisme JTF. "Pertemuan
JTF yang selanjutnya akan diadakan pada November 2012," katanya.
Sumber : Viva.co.id
No comments:
Post a Comment